Jumat, 28 Juni 2013

u,u

Hujan turun lagi di tempat ini. Membasahi tanah setelah kemarau panjang yang melukai hari.
Mirip dirimu yang datang saat aku diserang sepi. Hadir dalam keringnya hati.
Saat sedih menghampiri. Hujan badai tak segan menghantui.
Aku hanya mampu berdiri menanti. Memandang langit, sampai kau datang bersama pelangi.
Mungkin kau tak pernah ingin mengerti. Setidaknya kau harus tau dirimu selalu menjadi obat hati.
Resah dalam hati melanda saat ku berdiri melepas kau pergi.
Aku tak takut jarak, tak takut pula waktu yang membagi sepi.
Hanya ada sebesit kerinduan untuk menggengam tangannya. Tanganmu yang lembut, yang mampu mengobati segala curiga maupun luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar